Pengaruh Cahaya Terhadap Perkecambahan Kacang Hijau
LAPORAN PERCOBAAN
PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Biologi Di Tingkat Madrasah Aliyah
Disusun Oleh:
Kelompok 5
DEDE SITI MARYAM
DELA NURFITRIYANI
ELYS LABIBATUL ADILA
IKHSAN FAHMI MAULANA
MUHAMAD ILYAS Z.F
TRISA ANGGRAENI
XII MIPA 6
MAN 2 CIREBON
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Setiap makhluk hidup akan mengalami proses pertumbuhan, begitu pula pada tumbuhan. Dalam proses pertumbuhan pada tumbuhan dapat dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah intensitas cahaya. Banyak sekali teori yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan. Namun, teori tersebut belum sepenuhnya dapat di pelajari jika belum mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita.
Untuk mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut, kita melakukan penelitian pada salah satu tumbuhan yaitu tumbuhan kacang hijau. Tumbuan ini kami ambil karena proses pertumbuhan pada kacang hijau tidak memerlukan waktu yang lama.
B. Rumusan Masalah
Adakah pengaruh cahaya matahari terhadap perkecambahan kacang hijau?
Bagaimana perbedaan tanaman kacang hijau yang diletakan di tempat yang terkena cahaya matahari langsung dan di tempat yang tidak terkena matahari?
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui bagaimana pengaruh cahaya matahari terhadap perkecambahan kacang hijau.
Mengetahui bagaimana perbedaan perkembangan tanaman kacang hijau yang diletakan di tempat yan terkena cahaya matahari langsung dan di tempat yang tidak terkena cahaya matahari.
D. Manfaat Penelitian
Praktik dapat memahami cahaya matahari terhadap pertumbuhan.
Membedakan tanaman yang diberi cahaya dan yang tidak.
E. Hipotesis
Cahaya Matahari mempengaruhi proses perkecambahan kacang hijau.
Tumbuhan yang berada di tempat gelap lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan tumbuhan yang berada di tempat terang.
F. Tempat dan Waktu Penelitian
Kami melakukan penelitian ini bertempat di sekitar MAN 2 Cirebon tepatnya di ruang kelas XII MIPA 6. Dan adapun waktu penelitiannya antara lain:
Tanggal 02 – 03 Agustus : mempersiapkan bahan untuk penelitian.
Tanggal 04 – 06Agustus: melakukan observasi atau pengamatan.
Tanggal 07 – 08 Agustus :mengumpulkan data atau informasi.
Tanggal 09 – 11 Agustus : menganalisis data.
Tanggal 12 – 14 Agustus : menarik kesimpulan.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Perkecambahan Pada Tumbuhan Kacang Hijau
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Sedangkan perkembangan merupakan proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi tertentu yang mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat reversible dan kualitatif. Pertumbuhan pada tanaman melalui tiga tahap, yaitu perkecambahan, pertumbuhan primer, dan pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan dimulai dengan masuknya air kedalam biji dan berakhir masa dormansi pada biji atau ditandai dengan munculnya akar dan batang pertama kali. Perkecambahan dibedakan menjadi dua,yaitu perkecambahan hypogeal dan epigeal. Perkecambahan pada tanaman kacang hijau termasuk kedalam perkecambahan epigeal, yaitu pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebabkan kotiledon dan plumula keluar keatas tanah.
Kemudian, tahap pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan pada embrio, ujung batang, dan ujung akar. Selanjutnya, tahap pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan seknder merupakan aktifitas kambium yang membentuk xylem sekunder dan floem sekunder.
B. Pengertian Cahaya Matahari
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan makhluk hidup di alam semesta. Begitupun bagi tumbuhan yang berklorofil, cahaya matahari sangat berperan penting dalam kelangsungan fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintetis dan pertumbuhan pada tanaman. Misalnya pada tanaman kacang hijau. Bagi orang Indonesia kacang hijau termasuk tanaman yang penting, karena Indonesia terkenal dengan makanan yang bernama bubur kacang hijau yang biasa disantap untuk menghangatkan badan. Namun dibalik kegunaan pertumbuhan kacang hijau itu dipengaruhi beberapa faktor salah satunya adalah cahaya.
C. Pengertian Hormon Auksin
Hormon auksin merupakan senyawa kimia Indol Asetic Acid (IAA) dihasilkan dari sekresi pada titik tumbuh yang terletak pada ujung tunas (terdiri atas batang dan daun), ujung akar, daun muda, bunga, buah, dan kambium. Auksin sangat peka terhadap panas/sinar. Auksin akan rusak dan berubah menjadi suatu zat yang justru menghambat terjadinya pembelahan sel-sel pada daerah pemanjangan batang, sehingga pertumbuhan sel-sel batang yang terkena matahari akan lebih lambat dibandingkan dengan sel-sel jaringan sisi pada batang yang tidak terkena sinar matahari.
Selain merangsang perpanjangan sel-sel batang dan menghambat perpanjangan sel-sel akar, juga berfungsi merangsang pertumbuhan akar samping (lateral) dan akar serabut yang berfungsi sebagai penyerapan air mineral, mempercepat aktifitas pembelahan sel-sel ttik tumbuh kambium akar dan batang, menyebabkan terjadinya diferensiasi sel menjadi jaringan berkas angkut xilem, dan merangsang terjadinya pembentukan bunga dan buah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Kami akan melakukan percobaan tentang pengaruh cahaya terhadap perkecambahan kacang hijau.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna lebih di tonjolkan dan landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.
C. Metode Penelitian
Metode yang kami gunakan adalah metode observasi, karena metode observasi tidak hanya mengukur sikap, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi serta bertujuan untuk mempelajari perubahan gejala-gejala alam dalam percobaan penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang kami gunakan adalah dengan cara observasi. Dengan observasi kami dapat mengamati objek penelitian secara langsung untuk memperoleh data yang aktual dan sistematis.
E. Alat dan Bahan
2 Gelas
Kapas
Cahaya Matahari
4Biji Kacang Hijau
F. Langkah-langkah Percobaan
Masukkan kapas kedalam gelas.
Tanam biji kacang hijau.
Beri tanda untuk membedakan gelas A dan B.
Tempatkan gelas A di tempat yang terkena cahaya matahari dan gelas B di tempat yang tidak terkena cahaya matahari.
Lakukan peyiraman air pada masing-masing gelas.
Lakukan pengamatan (pengukuran tinggi tanaman) selama 3 hari.
Hasil pengamatan dicatat pada sebuah tabel.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Tabel hasil pengamatan:
B. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perkecambahan di tempat yang terkena cahaya (terang) dan yang tidak terkena cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa cahaya mempengaruhi perkecambahan kacang hijau.
Apabila di tanam di tempat gelap, maka tanaman kacang hijau akan tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika di tanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning (etiolasi).
Jika di tanam di tempat terang, maka kacang hijau akan tumbuh lebih pendek dari pada yang di tanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap perkecambahan biji kacang hijau, dapat di simpulkan bahwa cahaya dapat mempengaruhi proses perkecambahan tanaman. Proses perkecammbahan tanaman membutuhkan cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu pula dengan tumbuhan kacang hijau.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap perkecambahan biji kacang hijau, biji kacang hijau yang diletakan di tempat gelap dan terang akan mempunyai perbedaan. Biji kacang hijau yang terkena cahaya matahari langsung (terang) perkecambahannya lebih lambat, daunnya lebar dan tebal, berwarna hijau, batang tegak, dan kokoh. Sedangkan, biji kacang hijau yang tidak terkena cahaya matahari (gelap) perkecambahannya lebih cepat tinggi (etiolasi), daunnya tipis, berwarna pucat, dan batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya memperlambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi. Sehingga dapat di simpulkan bahwa hipotesis yang tela dibuat sebelumnya itu benar.
B. Saran
Dalam melakukan percobaan seperti ini, harus memperhatikan syarat-syarat yang dibutuhkan yaitu air yang cukup, udara yang cukup, cahaya matahari yang optimal serta pemilihan biji yang baik. Jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, maka biji akan tetap dalam keadaan tidur (dorman). Lamanya biji dorman bertahan hidup dan mampu berkecambah sangat bervariasi tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Dayat 2009. Makalah biologi tentang penelitian kacang hijau, (online), (http://darkshadowdayat.blogspot.com, diakses pada 15 Agustus 2019)
Faqih, Alpiyan 2011. Pengaruh cahaya matahari terhadap perkecambahan tumbuhan, (online), (http://alfiyanfaqih.blogspot.com, diakses pada 16 Agustus 2019)
Insancita, Ikhwan 2012. Laporan percobaan, (online), (http://ikhwaninsancita.blogspot.com, diakses pada 17 Agustus 2019)
Isnu, Arfan 2012. Makalah laporan metode ilmiah, (online), (http://pangerandarkness16.blogspot.com, diakses pada 18 Agustus 2019)
Soearga 2009. Pola pertumbuhan tanaman, (online), (http://soearga.wordpress.com, diakses pada 19 Agustus 2019)
Komentar
Posting Komentar